Get the Weather Widget widget and many other great free widgets at Widgetbox! Not seeing a widget? (More info) hari esok lebih baik: Ekonomi pembangunan
BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 04 Mei 2010

Ekonomi pembangunan

KESULITAN-KESULITAN UMUM DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Di Negara yang sedang berkembang mempunyai sifat-sifat yaitu ( pendatan perkapita rendah, penduduk yang terbelakang, sektor pertanian yang kurang produktif dan tingkat kelahiran yang tinggi). Selain sifat-sifat tersebut diatas, juga terdapat sifat lain yang merupakan penghambat bagi perkemabngan ekonomi, diantaranya adalah sebagai berikut :

A. DUALISME EKONOMI
Dalam suatu negara, di mana di satu pihak di kota-kota perekonomiannya sudah bersifat industri, sedangkan di desa-desa perekonomiannya masih dalam tingkat yang rendah (subsistence). Dualisme ekonomi tersebut meliputi beberapa aspek, yaitu :
a. Perekonomian Pasar (the market economy)
Perekonomian telah bersifat ekonomi pasar dan banyak menggunakan uang. Tingkat pencaharian masih bersifat sederhana, tetapi sudah berspesialisasi. Barang yang hendak dikonsumsi harus dibeli dengan uang karena mereka tidak dapat membuat barang - barang yang dibutuhkannya. Upah di kota umumnya lebih tinggi dari pada upah di desa.
Para petani menanam tanaman yang hasilnya untuk di jual dan untuk tidak konsumsi sendiri, karana pengangkutan masih sukar maka bahan makanan menjadi mahal. Hal ini mengakibatkan meluasnya pasar di daerah terpencil itu sulit.

b. Perekonomian Subsistence
Perekonomian yang subsistence tidak saja bertindak untuk memenuhi kebutuhan sendiri (self sufficient). Masyarakat biasanya dalam perdagangan tidak dengan uang, tetapi dengan tukar-menukar barang dengan barang lain (barter). Misalnya, dalam melunasi hutangnya orang-orang desa menerima beras sebagai pelunasannya.
Biasanya anak muda desa mencari pekerjaanya di kota-kota. Fasilitas transportasi yang kurang, masyarakat banyak yang buta huruf, dan pada umumnya tidak ada hasrat untuk mengubah hidupnya, sehingga hidupnya statis tanpa mengalami perubahan-perubahan yang besar dari tahun ke tahun.

c. Daerah kantong Asing (The Foreign Enclass)
Perusahaan-perusahaaan asing yang menggunakan teknologi modal padat modal biasanya terdapat di daerah yang masih terbelakang. Foreign enclave mempunyai pengaruh cultural terhadap masyarakat setempat dan cara mereka bekerja dalam industri sudah menggunakan teknik/alat-alat modern.
Dari keterangan di atas, ada kesimpulan negara sedang berkemabng mempunyai ekonomi rangkap tiga (triple economies) yaitu sbb :
a. Perekonomian subsisten di luar kota / di daerah pedesaan
b. Perekonomian pasar di daerah dekat kota dan di kota
c. Daerah kantong “asing” di sekitar kota yang terpiasah

B. IKLIM TROPIS
Pada umumnya daerah-daerah terbelakang itu berada di daerah iklim tropis. Hal ini disebabkan oleh karenanya :

a. Kurangnya usaha manusia
Iklim panas dan lembab (tropis) akan melemahkan kegiatan manusia karena iklim inilah memungkinkan mudah untuk hidup pohon-pohon dan buah-buahan dapat tumbuh dengan baik, serta tidak membutuhkan bahan bakar bila musim dingin. Jadi manusia tidak banyak berusaha, berbeda dengan iklim dingin.
b. Banyaknya penyakit
Misalnya, Selat Panama terdapat penyakit kuning dan malaria, maka di daerah tersebut belum diberantas penyakit kuning, malaria dan sebagainya. Masalah yang dihadapi ini adalah kesulitan yang menyebabkan hambatan pembangunan ekonomi.
c. Keadaan pertanian yang tidak menguntungkan
Iklim tropis telah membuat kesuburan, tetapi karena pertumbuhan penduduk lebih cepat maka harus diadakan pengerjaan pertanian dengan cara yang sistematis. Sebaliknya karena hujan turun terlalu banyak, yang akan melarutkan zat-zat yang diperlukan untuk kesuburan tanah, sehingga tanah menjadi miskin.

C. KEBUDAYAAN YANG TIDAK EKONOMIS
Kebudayaan yang tidak ekonomis diartikan sebagai sikap adat istiadat/tradisi yang menghalangi penggunaan penuh tenaga manusia untuk menaikkan tingkat hidupnya. Jadi tingkat hidup yang lebih tinggi kadang-kadang bertentangan dengan kehendaknya ujntuk hidup denang memeritahankan kebudayaan atau tradisinya. Bentuk-bentuk tradisi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kesulitan filosofis dan agama
Misalnya adanya takhayul, setiap tindakan apa saja pasti disertai dengan selamatan dan sebagainya
b. Status sosial penduduk.
Kedudukan yang baik bagi negara yang maju berdasarkan atas kekayaan sedangkan di negara barkembang berdasarkan atas titel. Jadi orang yang produktif dilapangan industri dan perdagangan belum tentu mendapat status yang terhormat.
c. Tidak adanya mobilitas dalam kesempatan kerja
Hal ini disebabkan oleh adanya kasta-kasta, agama, suku bnagsa, jenis kelamin dan sebagainya. Misalnya, di Afrika dalam suatu pertambangan suatu pekerjaan sudah di monopoli suatu bangsa tertentu. Orang dari kasta terendah tidak boleh menduduki tempat-tempat / kedudukan tertentu.
d. Peranan keluarga
Bila seorang laki-laki menikah, lalu istrinya dibawa ikut dengan orang tuanya dan hidup bersama di situ, kemudian beranak dan seterusnya. Akibatnya, pendapatan keluarga di bagi-bagi lebih banyak anggota keluarga. Kadang-kadang si lelaki pergi ke kota cari pekerjaanya dan menitipkan keluarganya pada orang tuanya. Hal ini adalah suatu masalah tradisi keluarga.
Kebaikannya : masing-masing anggota keluarga merasa aman karena dekat dengan dengan keluaragnnya dan kalau sakit / sudah tua ada yang merawatnya.
Keburukannya : insentif / rangsangan untuk bekerja keras kurang karena penghasilan di bagi di antara orang banyak.
e. Cengkeraman kebiasaan
Semua kegiatan dijalankan atas kebiasaan yang turun temurun. Suatu keinginan menaikkan dan memperkenalkan panenan baru. Cara-cara dan alat pertanian masih seperti yang dilakukan nenek moyangnya, meskipun alat-alat modern sudah ad tapi ditentang oleh orang yang masih taat pada adat kebiasaan. Tidak akan ada kemajuan bila tidak ada perubahan, tidak ada perubahan bila tidak ada percobaan-percobaan dan tidak ada percobaan bila adat kebiasaan itu masih kuat dan tidak mau di ubah sedikitpun.
f. Penggunaan uang terbatas
Penggunaan uang sangat terbatas, bila pendapatan melebihi semua tingkat tertentu, kegunaan (total utility) akan turun dengan cepat, artinya uang tidak banyak lagi kegunaanya. Di negara sedang berkembang bila kelebihan hasil panenan baisanya tidak segara dijual melainkan disimpan sendiri. Jadi dorongan mendapatkan uang banyak lebih banyak itu kurang. Berbeda di negara maju, produksi biasanya berdasarkan atas orientasi perdagangan.

H. KESENJANGAN PERKEMBANGAN
1. Tujuan pembangunan nasional disamping meningkatkan pendapatan per kapita (aspek efesensi) adalah mempersempit kesenjangan dan menghilangkan kesenjangan absolut dan kesenjangan relatif (aspek distribusi)

Pendapatan perkapita sebagai indeks perkembangan
Alasan pendapatan perkapita digunakan suatu negara sebagai indeks perkembangan adalah:
1. Merupakan indeks tunggal yang dipunyai
2. Meningkatkan pendaptan perkapita dan menghilangkan kemiskinan
3. Petunjuk yang cukup baik bagi struktur ekonomi dan sosial masyarakat

Masalah yang sering dihadapi oleh negara yang sedang berkembang adalah :
1. Jumlah tingkat pengangguran yang tinggi
2. Distribusi pendapatan lebih tidak merata
3. Tingkat kesehatan, gizi, dan pendidikan yang rendah

I. PENGANGGURAN
Underemployment dan disguised unemployment telah bergeser ke kota dalam bentuk pengganguran terbuka. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya pengangguran di kota adalah:
1. Jumlah tenaga kerja yang besar pindah dari desa ke kota
2. Kota tidak mampu menampung tenaga karena kekurangan faktor produksi lain (terutama kapital) untuk mngimbangi tenaga kerja yang meningkat jumlahnya.
Pepindahan tenaga kerja ini berhubungan dengan push faktor dan pull faktor.
· Push faktor ialah kekuatan yang mendorong seseorang untuk pindah dari desa ke kota.
Push faktor berupa terbatasnya kesempatan kerja di desa, keinginan untuk pindah didukung transportasi dan pendidikan yang lebih baik.
· Pull factor ialah kekuatan yang menarik seseorang untuk pindah dari desa ke kota
Pull factors berupa perkembangan industri di kota yang menyediakan upah yang lebih tinggi daripada di desa serta kota memberikan lebih banyak kesenangan dan hubungan dibanding dengan desa.

J. DISTRIBUSI PENDAPATAN
Data dari berbagai studi ditemukan bahwa :
1. Distribusi pendapatan di negara sedang berkembang lebih tidak merata daripada negara maju.
2. Trend distribusi pendapatan makin tidak merata, semakin maju suatu perekonomian
3. Tahun 1975 ,ternyata negara yang berpenghasilan per kapita $500 ke atas distribusi pendapatannya semakin merata. Koefisien Gini di negara sedang berkembang rata-rata 0,467, sedangkan di negara maju 0.392
4. Perkembangan dinegara sedang berkembang banyak menguntungkan golongan kecil saja (20% terkaya).
5. Ada 2 pengertian yaitu Pendapatan absolut dan pendapatan relatif
· Di negara miskin, golongan yang miskin pasti miskin sekali
· Di negara maju yang termiskin mungkin lebih kaya dari golongan yang menengah di negara miskin

N. TABUNGAN DALAM NEGERI DAN PEMBENTUKAN KAPITAL
Kurang mencukupinya tabungan dalam negeri untuk investasi merupakan penghalang utama bagi perkembangan perekonomian cepat. Perbaikan tingkat taraf hidup secara terus-menerus dalam waktu yang lama hanya dapat dijamin dengan ekspansi kapsitas produksi sebagian besar tergantung bentukan modal.
1. Tabungan
Tabungan di negara sedang berkembang relatif rendah karena rendahnya tingkat pendapatan, karena rendahnya produktivitas penduduk. Juga secara psikologis penduduk tidak banyak yang tidak mau menabung karena sering terjadi inflasi dan devaluasi serta kekurangan lembaga yang dapat menampung simpanan itu.
Penyaluran tabungan ke investasi produktif dapat melalui beberapa cara yaitu dengan menggunakan sistem perbankan. Untuk menaikkan tabungan penduduk dan pengguna tabungan itu untuk investasi produktif diperlukan adaya lembaga kredit dan tabungan yang cukup, terutama diperlukan sistem bank yang efisien Bank harus diorganisir sedemikian rupa sehingga dapat menarik tabungan yang sebanyak mungkin dari masyarakat dan membagikanya dalam bentuk kredit teruutama pada petani dan pedagang kecil yang kekurangan fasilitas kredit. Pada waktu yang sama harus dijaga jangan sampai terjadi perluasan kredit yang bersifat inflator (inflationary credit) oleh Bank swasta karena akan membahayakan kebijkasanaan pembangunan pemerintah.
2. Pajak
Pajak merupakan metode untuk menarik dana dari konsumsi dan menjadikannya tersedia bagi investasi yang produktif. Beberapa ekonom berpendapat pajak yang dikenakan pada masyarakat, akan mengurangi konsumsi, karena wajib pajak akan merasa miskin setelah pendapatannya dikurangi dengan jumlah pajak yang ia bayar.
Sistem perpajakan yang dapat diterapkan di negara belum maju dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Faktor kelembagaan dan sistem hukum belum maju ikut merumuskan atau memberi saran bagaimana pajak itu sebaiknya dipergunakan.
b. Pertimbangan tetang pajak hendaknya didasarkan pada kekuatan politik, sosial, ekonomi dan lembaga yang ada dimasyarakat.
c. Saran atau pertimbangan tentang pajak harus sesuai dengan kapasitas administrasi negara tersebut sehingga pajak dapat dijalankan dengan baik
d. Besar pajak dibedakan antara proyek yang penting dan tidak penting, sehigga dapat mendorong pembangunan ekonomi negara.
3. Inflasi
Inflasi merupakan cara yang menarik sebagai alat pembelanjaan pembangunan, juga semacam pajak tak tampak (invisible tax) yang mengurangi konsumsi dengan menaikkan harga barang dan jasa. Pemerintah dapat menciptakan inflasi dengan menambah jumlah uang beredar. Metode ini baik waktu permulaan, tetapi jangka panjang akan membawa penderitaan bagi yang berpenghasilan tetap. Apalagi bila terjadi inflasi tidak terkendali lagi, maka akan membahayakan perekonomian selanjutnya. Bahaya hyper inflation adalah pengrusakan dalam alokasi faktor produksi, pengrusakan kegiatan produksi, pengrusakan struktur upah dan harga serta mengembangkan spekulasi. Industri terhalangn karena kenaikkan biaya produksi di dala negeri dan timbulnya disparitas harga.

O. KEWIRASWASTAAN
Ada beberapa pendapat mengenai sifat fungsi wiraswasta (enterpreneurial function) dalam teori ekonomi, wiraswasta perekonomian dikuasai negara dan wiraswasta negara sedang berkembang belum / yang belum maju.
1. Wiraswasta dalam teori ekonomi
Ekonom Klasik memandang wiraswsata dalam hubungannya dengan resiko dan keuntungan. Wiraswasta meminjam kapital, menyewa tanah dan tenaga burh. Ia akan menerima keuntungan karena kompensasi resiko dari usahanya apabila usahanya berhasil. Ia menanggung resiko yang tidak terbatas, yang hal ini mungkinkan ia untuk menerima keuntungan yang tidak terbatas pula.
J.S. Mill berpendapat bahwa keuntungan itu merupakan pendapatan wiraswasta karena resiko dan harga terhadap keahliannya dalam membimbing usaha.IA adalah penangguna resiko dan pemimpin karena itu menuntut pendapatanya wiraswasta dapat mengambil keputusab untuk mendaptkan keuntungan setinggi mungkin. J.A.Schumpeter menekankan pentingnya wiraswasta untuk memperkenalkan inovasi. Inovasi merupakan kunci dari perkembangan ekonomi karena perkembangan menyangkut maslah penggunaan sumber yang ada dengan cara baru.
Charles P. Kindlebreg mempelajari tentang kewiraswastaan di perusahaan besar di Jerman, dimana pengambil keputusan (decision marking) dibagi berdasarkan spesialisasi yang sangat mendalam yaitu harga ditentukan oleh keputusan Kartel, keuangan dilakukan oleh bank, produksi dipimpin oleh manajer investasi dan sebagainya. Penelitian mengatakan bahwa keberhasilan perusahan besar di Jerman karena spesialisasi yang luas akan tenaga wiraswasta itu.
2. Wiraswasta pada Perekonomian Kapitalis
Dalam sistem ekonomi bebas adanya wiraswsta tergantung pada tingkat keuntungan dan iklim atau suasana sosial. Kemungkinan untuk memperoleh keuntungan pada tingkat yang dianggap cukup dengan mengingat tingkat bunga dan besarnya resiko merupakan syarat penting untuk menarik wiraswasta.
3. Kewirasawastaan pada Perekonomian yang Dikuasai Pemerintah
Perkembangan ekonomi melalui perkenalan dan penyesuaian dengan kemajuan teknologi merupakan tujuan utama. Wiraswasta yang kreatif dan inovatif disentralisir dalam badan pemerintah bagian perencanaan. Untuk mencapai tujuan dimana maksimum perkembangan tercapai, maka industri yang membuat barang menerima prioritas pertama menentukan / membagi investasi. Penggunaan metode teknik yang paling efisein selalu ditekankan.
4. Kewiraswastaan di Negara Sedang Berkembang
Negara sedang berkembang tidak mengalami kekurangan semangat berdagang. Dalam negara semacam ini wiraswsata sebaiknya diperluas tidak hanya dibidang perdagangan tetapi jasa seperti transpor dan juga dalam bidang bangunan. Namun umunya negara sedang berkembang mengalami kekurangan wiraswasta yang perlu bagi pembangunan ekonomi yaitu di badang manufaktur.
Wiraswasta yang kreatif di negara belum maju tugasnya relatif lebih ringan, karena dapat memilih macam – macam tingkat teknik yang dapat diambil / ditiru dari negara maju dan tidak perlu menciptakannya sendiri. Dalam banyak hal tidak hanya ada persoalan alat atau proses yang cocok dengan keadaan setempat yang dihadapi, tetapi juga persoalan penyesuaian akan hal-hal tersebut.
Karena di negara sedang berkembang peranan swasta diharapakan menyumbang perkembangan ekonomi, maka harus selau ditimbulkan kelas wiraswasta yang kreatif. Karena mereka inilah yang sebenarnya paling mampu untuk melakukan usaha sendiri karena mereka mempunyai kapital dan koneksi pabrik di luar negeri yang kemungkinan besar mau menolongya. Bekas importir dapat menguasai pasar karena persaingan dari luar negeri sudah tidak ada lagi. Oleh karena resiko terhadap usaha dapat diperkecil dan investasi segera dapat dibayar kembali dalam jangka yang singkat.

P. PRIORITAS DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
1. Industri atau Pertanian
Beberapa ahli menyarankan prioritas investasi negara sedang berkembang hendaknya bersifat menghemat modal. Mula mula hendaknya ditekankan pada kenaikkan produksi pertanian, karena biasanya pada bidang ini hanya dibutuhkan relatif sedikit kapital dengan memperkenalkan cara dan metode baru.
Bersama - sama dengan ekspansi produksi pertanian juga didorong berdirinya industri barang – barang konsumsi. Untuk industri semacam ini dibutuhkan jumlah kapital yang relatif sedikit / COR-nya rendah serta dibutuhkan sedikit tenaga ahli. Sebaliknya sektor ini akan segera mendapat pasar karena daya beli di sektor ini akan segera mendapat pasar karena daya beli sektor pertanian sudah naik. Dalam waktu yang sama pemerintah dengan segala usahanya mendapatkan kapital melalui ekspor, pinjam dari luar negeri dan sebagainya, untuk transportasi dan tenaga listrik dan yang penting juga pendidikan, kesehatan, dan perencanaan kota.
2. Perlahan lahan atau Besar besaran (Gradual atau Big - Push)
Agar perekonomian berkembang maka Robesenstein Rodan berpendapat bahwa harus ada 3 faktor penting yaitu terutama tersedianya social overhead capital, sifat komplementer dari permintaan serta adanya tabungan. Karena pembangunan dijalankan secara gradual atau sedikit demi sedikit maka sukar menciptakan ketiga faktor tersebut bersamaan. Sedang dengan big push harus diadakan investasi besar-besaran, sehingga ketiga faktor tersebut dapat mengembangkan perekonomian dengan cepat.
3. Pembangunan Seimbang atau Pembangunan tidak seimbang (Balance Growth atau Unbalanced Growth)
Menurut Nurkes, pembangunan seimbang sangat penting untuk menerobos vicious cicle dan produkstivitas rendah. Menurut Singer pembangunan seimbang menitik beratkan pada sektor industri dan pertanian telah mengabaikan kenyataan bahwa dasar pokok pembangunan ekonomi ialah perubahan yang gradual dari tenaga manusia yang rendah produkstivitasnya di sektor pertanian ke sektor yang lebih tinggi produktivitasnya.
Tujuan politik pembangunan ialah menghilangkan keadaan yang tidak seimbang tadi, karena itu investasi hendaknya jangan seimbang, tetapi menurut perbandingan tertentu bagi masing –masing sektor yang belum berkembang. Jadi pembangunan harus tidak seimbang sedemikian rupa sehingga saling melengkapi ketidakseimbangan satu sama lain.
4. Fasilitas Prasarana Umum
Transportasi, komunikasi, sumber tenaga listrik adalah syarat utama bagi perindustrian dan meluasnya produksi ekspor. Jadi peranan fasilitras prasarana umum penting bagi pembangunan sebaba dapat memperkecil ICOR usaha baru. Jadi fasilitas prasarana umum merupakan dasar bagi perkembangan sektor lain.

Q. ASPEK INTERNASIONAL DALAM PEMBANGUNAN
Perkembangan ekonomi akan mengakibatkan perubahan dalam komposisi perdagangan internasional. Pembangunan negara sedang berkembang biasanya diikuti dengan kenaikan impor bagi negara tersebut. Berkembangnya investasi dicerminkan oleh kenaikkan permintaan barang untuk investasi termasuk mesin dan sebagainya.
Hakikatnya aspek internasional dalam pembangunan internasional dalam pembangunan ekonomi negara sedang berkembang dalam hubungannya dengan negara industri yang telah maju ialah negara sedang berkembang dapat mendatangkan alat kapital dari negara maju. Kestabilan harga di pasar dunia juga mempengaruhi kegiatan ekspor negara belum maju terutama produksi primer. Investasi modal asing dapat membantu negara sedang berkembang. Tetapi membutuhkan banyak syarat lain adanya kestabilan politik, dan keamanan di negara sedang berkembang itu.

R. IKHTISAR
Kurangnya sumber alam dan tenaga manusia menyebakan pemerintah memegang peran yang lebih penting dalam pembangunan ekonomi di negara sedang berkembang daripada negara negara barat pada waktu permulaan perkembangannya. Lagi pula kurangnya sumber kapital dan perlunya penggunaan yang paling efisien dari sumber realtif sedikit menyababkan perlu diadakan perencanaan ekonomi.
Masalah yang hampir ada di seluruh negara sedang berkembang adalah adanya penduduk yang padat pada waktu dimulainya industrialisasi. Angka kematian menurun karena kesehtan yang lebih baik. Angka kelahiran tetap pada tingkat semula. Kenaikkan jumlah penduduk memerlukan kenaikkan produksi barang konsumsi yang cukup sekedar untuk mempertahankan tingkat hidup, sehingga bila kenaikkan jumlah barang kebutuhan tidak mencukupi maka standar hidup akan turun.
Kesulitan lain dari perkembangan ekonomi ialah adanya adat istiadat yang agak sukar untuk diubah sehingga sedikit banyak menghambat pembangunan ekonomi. Pembentukan wiraswasta yang kreatif dan dinamis meupakan masalah bagi negara sedang berkembang karean terhalang keadaan sosial dan faktor kebudayaan.
Pembangunan masyarakat desa merupakn cara yang baik untuk menggerakkan penduduk secara suka rela dari kegiatan yang kurang produktif ke sektor yang lebih produktif. Ini merupakan cara untuk mengatasi kekurangan kapital. Land Reform merupakan cara untuk menaikkan produktivitas sektor pertanian.
Tingkat perkembangan tergantung pada sumber ekonomi yang ada dan dapat digunakan untuk investasi baik sumber dari luar negari maupun dari dalam negeri. Penggunaan sumber yang ada ini menentukkan kecepatan laju perkembangan ekonomi terutama mengenai saat dilaksanakan investasi di antara sektor itu.
Hubungan ekonomi dari luar negeri mempunyai pengaruh terhadap perkembangan ekonomi. Dalam jangka panjang proses pembangunan ini mendorong pertumbuhan perekonomian dunia, melaui pereluasan perdagangan internsaional. Naiknya kapasitas produksi dan ekspor serta menigkatnya tenaga beli negara sedang berkembang dapat mempercepat pembangunan ekonomi negara tersebut.




DAFTAR PUSTAKA


Irawan,M.Suparmoko.2002.Ekonomika Pembangunan Edisi ke 6.BFE-Yogyakarta: Yogyakarta.

0 komentar: