TEKNOLOGI DAN FUNGSI WIRASWASTA
A.PENGERTIAN TEKNOLOGI
Teknologi berarti perubahan dalam fungsi produksi yang nampak dalam teknik produksi yang ada. Perubahan teknik untuk pertumbuhan ekonomi yaitu perubahan metode produksi yang digunakan dalam metode yang telah digunakan dalam industri / usaha lain, sama artinya dengan inovasi. Kebaikan dari definsi ini adalah tertuju pada perbuatan dalam mengubah metode produksi, jadi bukan hanya peranan invensi yang mungkin dapat dan tidak dapat diterapkan dalam situasi tertentu.
Jadi yang dimaksud dengan perubahan teknologi (technological change) adalah perubahan dalam fungsi produksi dalam kegiatan tertentu yang dapat menambah hasil dengan input tertentu. Perubahan teknologi menyebabkan tambahan produksi dengan sumber yang sama atau jumlah output yang sama, tetapi dengan input yang sedikit. Atau barang baru yang memiliki kegunaan lebih banyak. Jadi bukan dalam jumlah barang yang lebih banyak untuk barang yang sama. Dalam arti luas termasuk berbagai variasi dalam macam barang kapital, kualitas buruh dan organisasi dari faktor produksi.
B.PENYEBARAN TEKNOLOGI
Penyebaran ilmu pengetahuan atau teknologi sekarang lebih mudah daripada masa lalu. Sekarang umumnya negara berkembang lebih mudah meniru teknologi yang lebih tinggi tingkatnya dari negara maju. Namun demikian peranan riset perlu sekali untuk memperbaiki dan menyesuaikan teknologi itu dengan negara yang bersangkutan. Saat terjadinya invensi berhubungan erat dengan keadaan budaya, ekonomi, adat istiadat yang ada di masyarakat.
Meier dan Mantoux mengatakan bahwa terjadinya invensi-invensi yang besar pada revolusi. Industri, dijelaskan dengan baik, yakni adanya kebutuhan yang secara ekonomi menyebabkan adanya invensi dan karena perkembangan. Dorongan ekonomis untuk mengadakan invensi digolongkan sebagai harapan untuk mengambil bagian dalam pasar yang makin luas, memecahkan masalah produksi yang praktis dengan cara baru dan mengambil keuntungan dari perubahan dalam faktor harga. Semua dapat berhasil bila pemerintah dan industri mensistematisasi penelitian untuk hasil produksi dan proses inovasinya. Akumulasi ilmu pengetahuan yang ada mengembangkan kombinasi dan hubungan antar faktor yang baru.
C.FUNGSI WIRASWASTA (ENTREPRENEURIAL FUNCTION)
Orang yang membuat keputusan untuk menganti cara lama dengan yang baru. Hal ini menunjukkan adanya suatu inovasi yang disebut sebagai fungsi wiraswasta (entrepreneurial function). Dalam arti luas fungsi wiraswasta harus dapat diartikan dalam segala keadaan dalam keadaan masyarakat kapitalis, sosialis, ataupun pembangunan ekonomi pada umumnya. Dalam arti sempit berarti bahwa sifat dari fungsi itu terbatas pada inovasi, misal mengkombinasikan faktor produksi baru.
Inovasi dalam manajemen sumberdaya manusia juga diperlukan untuk menanggapi penggunaan teknik tersebut yaitu dengan mengemukakan perlunya suatu disiplin tertentu. Inovasi dalam perencanaan produksi untuk penggunaan alternatif dari tenaga kerja dan kapital, seandainya impor barang setengah jadi tersebut terganggu. Hasil kumulatif dalam perekonomian dari inovasi yang kecil akan menaikkan produktivitas dan bersama – sama dengan penyebarannya menghadapi masalah ketidaksempurnaan pasar yang tidak dapat dilupakan dalam menilai / mengimbangi fungsi wiraswasta tersebut.
D.TIPE-TIPE SEMANGAT WIRASWASTA
Ada beberapa macam tipe - tipe wiraswasta berdasarkan atas tindakanya yaitu
1.Inovating enterpreneur .
Ø Orang – orang ini bersifat agresif dalam percobaan – percobaanya dan ingin atau tertarik pada kemungkinan – kemungkinan untuk dipraktekkan.
2.Initiative entrepreneur.
Ø Orang yang siap untuk menggunakan inovasi yang berhasil yang diketemukan oleh innovating entrepreneur.
3.Fabian entrepreneur
Ø Mirip dengan initiative enterprenur tetapi sifatnya penuh hati-hati dan ragu-ragu yang nantinya baru akan meniru bila inovasi itu jelas menunjukkan sesuatu yang menguntungkan.
4.Drone enterpreneur.
Ø Sifatnya menolak untuk menggunakan kesempatan dalam mengubah produksi meskipun dengan biaya yang relative murah dibandingakn dengan produsen lainnya . Ia tidak menjalankan fungsi wiraswasta tetapi bila ia dalam posisi untuk mengadakan inovasi, ia menampilkan suatu potensi dan merubahnya menjadi salah 1 tipe inovasi yang lain apabila ada dorongan yang efektif.
E.MACAM-MACAM INOVASI
Inovasi dibagi dalam beberapa macam cara. Inovasi yang berupa menghemat kapital (capital saving) dan menghemat tenaga kerja (labor saving). Dari sudut permintaan dan biaya yaitu menekan biaya produksi (cost reducing) atau meningkatkan permintaan (demand incresing). Dengan penurunan biaya dan meningkatkan mutu sehingga meningkatkan mutu sehingga permintaan bertambah.
Inovasi menurut Scumpanter yaitu turunnya biaya dan tambahnya permintaan. Inovasi yang berupa turunnya biaya termasuk memperkenalkan metode baru menggunakan sumber bahan mentah baru dan pemakaian bentuk organisasi yang lebih baik. Sedang yang berupa peningkatan permintaan meliputi memperkenalkan barang baru dengan kualitas baik dan pembukaan pasar baru.
F.MOTIF-MOTIF INOVASI
Motif banyak macamnya dan dipengaruhi oleh berbagai keadaan yang masing – masing berbeda dengan yang lain. Dalam bidang teknik, untuk mengadakan inovasi dipengaruhi oleh kesempatan yang ada dan tersedianya dana. Hal itu juga dipengaruhi oleh keadaan sosial, politik, dan ekonomi di suatu negara. Motif – motif inovasi itu dibagi dalam 3 macam yaitu :
1.Motif Inovasi Negara Barat
a.Dorongan untuk mencari laba (profit motive). Keadaan sosial dan agama – protestan (terutama golongan Calvins) berpendapat bahwa bekerja dengan baik untuk kemakmuran adalah kewajiban agama. Adanya semangat berusaha yang didorong oleh prinsip ingin mencapai dan mempunyai sesuatu dengan melalui persaingan. Profit motive tidak cukup untuk motivasi, tetapi efektif / tidaknya tergantung masyarakat.
b.Timbulnya perusahaan yang besar, maka untuk mempertahankan organisasi perlu adanya inovasi. Yang menjadi pendorong untuk mempertahankan organisasi tersebut, disamping motif untuk hidup berkembang dalam persaingan.
c.Mempertahankan kedudukannya sebagai manajer / menjaga prestise. Halangan terbesar dalam mengadakan inovasi adalah ketakutan akan tidak berhasil.
d.Tekanan dari masyarakat untuk mengadakan inovasi.
2.Motif di Uni Soviet
Motif untuk inovasi di Soviet berasal dari ideologi partai. Motif ini berasal dari persaingan dan usaha - usaha penjualan tidak ada. Perluasan dan arah dari inovasi tergantung pemimpin negara.
3.Motif di Negara sedang berkembang
Negara yang sedang berkembang keadaan masyarakat berbeda – beda dari segi ekonomi / politik. Misal Blok Soviet tentu akan meniru sedikit banyak motif inovasi di Rusia.sedang Blok Barat menggunakan / meniru sistem kapitalis. Motif itu berbeda-beda, demikian juga mengenai efektif tidaknya pelaksanaan inovasi itu berbeda, tergantung keadaan sosial dan kebudayaan di masing-masing negara.
G.EFISIENSI INOVASI
Motif-motif yang ada dalam masyarakat di berbagai Negara dapat dikatakan mengahasilkan inovasi, apabila sekelompok orang dalam masyarakat mempunyai keyakinan akan mendapat keuntungan yang diperoleh lebih besar atau cukup untuk menutup biayanya. Contohnya, orang Asing di Indonesia segan untuk membuka usaha, karena kalau nanti diambil alih negaranya misalnya (Nasionalisasi). Jadi meskipun ada inovator-inovator yang mampu untuk mengadakan inovasi dengan motif-motif yang kuat, tetapi kalau halangan-halangan yang dihadapi itu lebih kuat sudah tentu akan terhambat juga.
Halangan dalam menggunakan inovasi dapat digolongkan dalam 3 faktor, sebagai berikut :
a.Faktor ekonomis
b.Faktor sosial
c.Adanya tekanan dari beberapa orang yang berkuasa
Pemakaian dari inovasi selalau berkaitan dengan keadaan masyarakat sekitarnya. cara-cara untuk mengurangi halangan-halangan ini menurut Schumpeter termasuk pula suatu perbuatan inovasi. Misalnya : telah diperkenalkan suatu bibit padi yang lebih baik, yang lebih memberikan hasil tetapi tetapi petani segan menggunakan bibit tersebut. meskipun hasilnya lebih banyak. Hal ini karena rasa beras baru tidak seenak beras yang biasanya. Inovasi dapat menaikkan hasil akan menghadapi halangan-halangan sebab untuk memperkenalkan dibutuhkan pelepasan beberapa kebiasaan, tradisi dan bebtuuk-bentuk sikap masyarakat.
Ekonomi adalah bagian dari keadaan dalam suatu Negara dan perkembangannya ekonomi membutuhkan perbaikan-perbaikan atau perubahan-perubahan faktor produksi yang saling berhubungan. jadi perlu mengenalkan suatu teknik produksi baru yang disertai dengan faktor lain yang erat hubungannya.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan supaya inovasi berhasil di Negara-negara yang berkembang adalah sebagai berikut :
a.Mendapatkan pengertian yang mendalam tentang system kebudayaan di mana perubahan-perubahan akan terjadi dan kemungkinan-kemungknan, baik fisik maupun social dari inovasi yang diharapkan itu.
b.Perlu diperkenalkan inovasi sesuai kebutuhan masyarakat
c.Teknik yang baru hendaknya cocok dengan prinsip-prinsip kemasyarakatn yang ada
d.Penyesuaian dengan keadaan di situ harus dengan perlahan-perlahan atau secara gradual
e.memelihara atau melindungi saluran-saluran untuk kemajuan dan kepuasan dalam harapan-harapan.
H. TERJADINYA WIRASWASTA
Banyaknya wiraswasta berhubungan erat dengan motif-motif untuk inovasi yang ada dalam masyarakat. Negara yang pendapatan riil perkapitanya tidak mengalami kenaikkan selama bertahun-bertahun dikarenakan di Negara tersebut tidak adnya wiraswasta.
Bila hanya sedikit adanya adanya wiraswasta, ini menunjukan tidak kuatnya motif untuk mendorong inovasi yang menaikkan produksi dan juga karena adanya penghalang yang besar. Motif wiraswasta harus selalu dipertahankan untuk mendorong inovasi yang lebih banyak dan mengurangi halangan-halangan.
I.HUBUNGAN-HUBUNGAN SOSIAL YANG ADA DIANTARA PARA WIRASWASTA
Pola hubungan sosial yang terdapat di Negara telah maju ialah sebagai berikut
1. Gatra Pengenalan (Cognitive Aspect)
Ini menunjukan rasionalitas suatu masyarakat. perbuatan obyektif dan subyektif dari suatu tindakan adalah sama. Suatu masyarakat dikatakan rasional, bila untuk pengambilan keputusan-keputusan didasarkan pada standar ilmiah kritis (critical scientific standards). Sedangkan yang dikatakan tidak rasional, bila putusan-putusan itu didasarkan pada kebiasaan-kebiasaan atau kekuatan gaib yang terlepas dari hal-hal empiris.
2. Gatra Keanggotaan (Membership Aspect)
Gatra ini dapat dibagi menjadi 2 sifat, sebagai berikut :
a.Universal : Hubungannya adalah universal, tindakan-tindakan itu didasarkan apa yang dapat dikerjakan oleh “orang”. Tidak peduli siapa yang mengerjakan dan siapa orang itu.
b.Khusus : Berdasarkan pada koneksi keluaraga atau politik, terlepas dari apakah orang itu.
3.Gatra Batasan Substantif (Substantive Definition Aspect)
Gatra ini ada 2 golongan yakni yang bersifat khusus dan yang meluas. Yang khusus ialah bila hak dan kewajiban dari hubungan-hubungan itu dibatasi, ditentukan dan dibatasi misalnya dengan kontrak-kontrak kerja. Tetapi hubungan famili tidak terlalu terbatas, misalnya tidak menghiraukan lagi untung rugi. Wiraswasta diharapkan dapat banyak jumlahnya bila hubungan dalam masyarakat itu adalah rasional (obyektive). Apabila hubungan famili itu sudah luas dan kuat, maka hasil inovasiakan di bagi-bagi. Sehingga inovatornya mungkin hanya menerima sedikit. Karenanya dorongan untuk inovasi akan berkurang.
J.BAGAIMANA MENAMBAH JUMLAH WIRASWASTA
Biasanya inovator itu berasal dari orang-orang yang rendah tingkatannya. Schumpeter mengatakan bahwa sebenarnya ” Inovasi selalu ada bersama-sama dengan timbulnya kehendak untuk naik tingkat (status) dari orang-orang yang baru”.
Mungkin orang-orang baru itu mempunyai kemampuan dan harapan untuk inovasi tetapi tidak mempunyai kapital, sehingga sumber-sumber kapital yang ada dapat mendorong timbulnya wiraswasta. Selain itu tersedianya inovator dapat ditingkatkan melalui bentuk-bentuk organisasi yang dipakai dalam perusahaan-perusahaan disamping pemerintah membantu menaikkan ketrampilan guna diserahi tugas-tugas pimpinan.
Pemerintah dapat memegang peranan langsung maupun tidak langsung dalam memajukan wiraswasta. Land reform misalnya, merupakan dorongan bagi petani-petani untuk bekerja lebih efisien, sebab dengan tanah yang sempit yang dimilikinya petani akan menggunakan tanah tersebut dengan sebaik-baiknya.
K.KESIMPULAN
Perubahan teknologi dan penggunaan inovasi yang menambah output adalah erat hubungannya dengan kenaikan produktivitas dan proses perkembangan di negara-negara yang sedang berkembang. Menurut sejarah, inovasi itu segera timbul setelah adanya invensi yang menyebabkan naiknya tingkat produksi dan taraf hidup.
Bagi negara-negara yang sedang berkembang, kemajuan teknologi ini terhalang oleh relatif terbatasnya wiraswasta. Sebaliknya, tumbuhnya wiraswasta telah tertunda atau lambat karena halangan-halangan yang berasal dari keadaan sosial, adat istiadat dan perekonomiannya, bersama-sama dengan tiadanya insentif yang cukup untuk menutup halangan-halangan itu. Dalam hal ini atau dalam banyak hal, peranan pemerintah dalam mendorong inovasi sangat penting, artinya bahwa pemerintah harus memberikan dorongan yang kuat dan luas.
Jumat, 12 Maret 2010
Ekonomi pembangunan
Diposting oleh Hidden Leaf di 00.28
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar